WAYANG THENGUL : Ikon Kesenian Bojonegoro 


Wayang merupakan kesenian yang menjadi warisan budaya Indonesia. Salah satunya Wayang Thengul yang merupakan ikon seni pertunjukan Kabupaten Bojonegoro. Dinamakan Wayang Thengul karena mengandung arti kata thengul berasal dari kata methentheng dan methungul yang artinya karena terbuat dari kayu berbentuk tiga dimensi maka sang Dalang harus methentheng (tenaga ekstra) mengangkat dengan serius agar methungul (muncul dan terlihat penonton). Wayang Thengul Bojonegoro cenderung menggelar lakon kisah Kerajaan Majapahit dan Wayang Menak Kerajaan Kediri, serta cerita para Wali pada masa Kerajaan Demak.  


ASAL USUL WAYANG THENGUL

Konon terdapat pemuda Bojonegoro bernama Samijan dari Desa Banjarjo, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro mendapat inspirasi saat menonton wayang golek menak dari Kudus pada 1930. Saat itu, wayang menak menjadi media untuk menyebarkan agama Islam. Sedangkan, Samijan membuat wayang thengul sebagai sarana ngamen. Ia pun berkeliling dari desa ke desa untuk mencari uang dengan wayang thengul.


PERKEMBANGAN WAYANG THENGUL 

Wayang thengul indentik dipentaskan untuk sarana hiburan seperti hajatan, sunatan, pernikahan, dan lain sebagainya. Wayang Thengul juga berkaitan dengan upacara tradisional seperti nazar dan ruwatan. Dulu, wayang thengul dimainkan hanya dengan wayang selama satu malam yang panjang. Saat ini, dalang memberikan variasi nyanyian saat pementasan, sehingga penonton tertarik ikut bernyanyi dan tidak bosan. Ditambah lagi ada adegan lucu seperti pelawak, juga tarian remo, ketoprak humor, campursari, bahkan tarian ular. Jika dulu penampilan wayang thengul menggunakan gamelan pelog atau slendro yang dinilai membosankan, mulai tahun 2000-an perlengkapan pementasan wayang thengul ditambah  gamelan. Seperti gamelan laras selendro, demung, bonang, saron, slenthem, peking, kenong, gender, gong/kempul, dan gambang. Juga ditambah warenggana atau vokal untuk menambah karakter wayang agar terlihat original dan spesifik.


CIRI KHAS  WAYANG THENGUL 

Wayang thengul memiliki keunikan dalam bentuk dan tampilannya yang tiga dimensi. Boneka wayang ini dirancang dengan karakter-karakter yang bervariasi sesuai dengan lakon yang dibawakan, seperti cerita Kerajaan Majapahit dan kisah Panji. Setiap karakter memiliki suara dan dialog yang diatur secara berbeda, dan keberhasilan sebuah pertunjukan sangat bergantung pada keterampilan dalang dalam menghidupkan wayang tersebut.Wayang Thengul menceritakan tentang cerita rakyat seperti cerita wali pada masa Kerajaan Demak, cerita panji, kisah Kerajaan Majapahit, wayang menak Kerajaan Kediri, dan lain sebagainya.


CARA MELESTARIKAN WAYANG THENGUL 

Di bojonegoro terdapat Kampung Thengul di Desa Sumberrejo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro. Dalang yang terkenal di sana bernama Mbah Sumarno. Kita bisa berkunjung ke Kampung Thengul dan menonton pertunjukan Wayang Thengul yang bertujuan untuk melestarikan budaya atau kesenian khas Bojonegoro agar tidak hilang ditelan perkembangan zaman. 






CR : 
https://www.detik.com/jatim/budaya/d-7021203/mengenal-wayang-thengul-ikon-kesenian-bojonegoro
https://dinbudpar.bojonegorokab.go.id/menu/detail/10/KeseniandanBudaya
https://images.app.goo.gl/6zzUQmnYxkkW65cN9


Komentar